Jadi Bride's Maid Sekalian Jalan-jalan di Lampung
Rasanya sangat kangen bepergian
ke suatu tempat menggunakan pesawat. Akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk
ke Lampung menggunakan pesawat guna menghadiri pernikahan Hanum. Awalnya aku
berencana pergi ke Lampung menggunakan bus dari Bandung karena waktu itu aku
belum punya pekerjaan tetap dan bus adalah pilihan yang baik karena harganya
paling murah, hehe... Namun alhamdulilah, tiba-tiba ada diskon dari tiket.com
sehingga aku bisa mendapatkan tiket pergi yang harganya tidak jauh beda dengan
bus. Untuk perjalanan pulang aku tadinya tetap ingin menggunakan bus supaya
bisa merasakan sensasi perjalanan yang berbeda. Kira-kira satu bulan sebelum
berangkat aku mendapatkan kabar gembira bahwa aku mendapatkan pekerjaan di
salah satu rumah sakit di kota Bandung dan mengharuskan aku untuk masuk pagi
pada H+1 pernikahan Hanum. Mau tidak mau aku harus menggunakan pesawat supaya
dapat sampai di Bandung pada malam hari sebelum bekerja. Agak sedih
sesungguhnya karena tidak bisa agak berhemat, tapi tidaklah mengapa karena aku bisa
bersama teman-teman lebih lama.
Aku berangkat dari Bandung pukul
02.30 menggunakan travel X-Trans yang memiliki pool di hotel DeBatara. Sebenarnya X-Trans ini memiliki pool di berbagai lokasi, namun khusus
untuk keberangkatan ke Bandara Soekarno Hatta hanya dapat dianiki dari pool DeBatara saja. Untuk tiket, aku booking online melalui aplikasi Xtrans.
Kebetulan sedang ada diskon 10rb rupiah hahaa.. tidak besar memang tapi ya
lumayan saja lah untuk naik ojek. Untuk pembayarannya aku memilih menggunakan
OVO supaya mendapatkan cashback.
Setelah check in di pool Xtrans,
aku menunggu nama dipanggil untuk masuk ke dalam kendaraan. Sebelumnya aku
bertanya pada petugas apakah nantinya akan singgah di rest area untuk melakukan shalat subuh. Sayangnya petugasnya bilang
mereka tidak akan singgah karena mereka mengejar ketepatan waktu. Perjalanan
pagi itu berlangsung bebas hambatan dan aku sampai di Bandara Soekarno Hatta
pada pukul 05.12. Tadinya aku pikir akan macet sehingga aku shalat di dalam
travel. Aku tertidur pulas di dalam travel sehingga ketika bangun aku tayamum
terlebih dahulu. Tepat setelah aku beres shalat, eh travelnya ternyata berhenti
di sebuah pemberhentian (aku lupa apa namanya) yang dekat dengan tempat masuk
bandara untuk shalat subuh. Haha.. tau gitu aku shalat bareng sopir.
Setelah sampai di terminal 2D,
yang pertama kali aku cari adalah WC karena aku sudah kebelet ingin pipis.
Sayangnya toilet yang ada di terminal keberangkatan 2D sedang direnovasi dan
hanya menyisakan satu bilik saja. Saat itu antrian WC hanya 2 orang saja
sih,,,,,tapi..... semuanya antri untuk buang air besar. Karena malas
mencari-cari lagi toilet akhirnya aku tunggu saja. Agak lama memang tapi yaaaah
sudahlah. Setelah aku beres pipis, eh ternyata ada yang antri lagi untuk buang
air besar. Kok aku tahu? Karena setelah pipis aku dandan dulu, dan saat dandan terdengarlah bebunyian “itu”
wkwkwkkk...
Setelah beres urusan di WC, aku
sarapan di Hoka-Hoka Bento dengan Suhe yang sebenarnya juga berangkat dari
Bandung namun menggunakan bus Primajasa bareng Alifa. Aku juga tadinya ingin
bareng mereka menggunakan bus Primajasa, tapi sayangnya pool bus Primajasa cukup jauh dari rumah. Kalau naik grab bisa Rp50.000,00 rupiah, malah
lebih mahal ongkosnya.
Karena kebanyakan minum aku jadi ingin pipis
lagi. AKu akhirnya kembali ke WC yang tadi. MasyaAllah,
ternyata sedang ada 2 orang lagi yang mengantri untuk buang air besar. Tidak
kuat menunggu lama, akhirnya aku pergi dari WC. Aku dan Suhe berencana check in terlebih dahulu, kemudian
mencari WC. Hamdallah, WC di dalam
lebih banyak biliknya dan tidak mengantri tentunya.
Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
digaung-gaungkan sebagai salah satu bagian bandara terbaik di dunia. Kebetulan
kami belum pernah juga menginjakkan kaki di terminal 3. Karena penasaran,
setelah check in aku dan Suhe pergi
ke terminal 3. Kami menuju terminal 3 menggunakan skytrain atau kalayang. Kesan pertama saat menaiki skytrain ala Indonesia adalah “wow”. Wow
banget Indonesia punya moda transportasi antar terminal bandara seperti ini.
Kalau biasanya kita harus menggunakan shuttle
dari satu bandara ke bandara lain, kini kita dapat menggunakan kalayang dengan
waktu tempuh lebih cepat. Kalau boleh dibilang skytrain ini mirip dengan skytrain
yang ada di bandara Incheon.
![]() |
Kalayang Bandara Soekarno Hatta |
Di terminal 3 kami bertemu dengan
Alifa yang sedang menunggu waktu boarding
sambil minum KOI. Alifa tidak berhenti tertawa membicarakan hal yang terjadi
sesaat sebelum bus Primajasa yang ia tumpangi pergi. Alifa sempat hampir
ketinggalan bus karena datang ke pool
Primajasa dengan waktu pas-pasan.
Setelah berhaha-hihi, Alifa
akhirnya masuk ke boarding gate. Aku
dan Suhe pun akhirnya kembali ke terminal 2 untuk bersiap-siap boarding. Di tempat boarding aku bertemu dengan Ojan, Wawan, Adinna, dan baby Adam. Kami tidak terlalu banyak
berbincag-bincang karena kami keburu dipanggil untuk masuk ke dalam pesawat.
Pesawat yang kami tumpangi
terbang dengan mulus. Setelah mendarat, kami langsung menuju cafe Yo untuk
bertemu Charles dan Chibi. Entah siapa yang memilih Cafe Yo, kami akhirnya
menjadikannya basecamp untuk menunggu
teman-teman yang lain. Aku memesan es cappuchino dengan harga Rp45.000,00 yang
ternyata rasanaya biasa-biasa saja. Aku agak nyesek mengeluarkan uang dari
dalam dompet karena dengan harga segitu harusnya aku bisa mendapatkan kopi
starbuck dengan menambahkan beberapa rupiah saja.
Setelah Alifa dan Bunga datang,
kami langsung melesat menuju ke Bandar Lampung untuk check in hotel. Kami memilih Hotel Capital O atas saran dari Hanum
supaya kami bisa lebih dekat ke pusat kota dan dapat jalan-jalan ke pantai.
Hotelnya cukup nyaman meskipun AC nya menurutku kurang begitu dingin. Hotel ini
berada di dalam Kuraya Residence sehingga awalnya kami agak kebingungan mencari
hotelnya.
Setelah mandi dan dandan, kami
pergi ke rumah makan untuk makan siang. Aku lupa nama tempat makannya, kalau
tidak salah Rumah Makan Pindang Meranjat Riu. Makanan di sini alhamdulillah enak-enak terutama
pindangnya. Ya tentu saja dari nama restorannya saja sudah ada kata “Pindang”. Untuk
ikannya sendiri kami menghabiskan kurang lebih 2,5 kg ikan pindang. Aku dan
Chibi yang doyan memakan ikan sampai sisa tulangnya saja langsungmelahap semua
bagian ikan karena kami tidak suka makanan mubadzir dan teman-teman lain tidak
mau lagi memakannya. Namun karena aku dan Chibi juga kekenyangan akhirnya sisa
ikannya kami hibahkan pada kucing yang mengeong-ngeong minta jatah. Harga
makanan dan minuman di sini memang agak mahal menurutku, namun dengan cita rasa
yang enak harga mahal tidaklah mengapa. Toh di Bandung tidak ada yang seperti
ini. Oh iya, di samping ikan pindang, makanan favoritku adalah tumis bunga
pepaya. Rasa bunga pepaya cukup unik menurutku apalagi dikombinasikan dengan
ikan teri dan sambal pedas.. wah edan banget lah rasanya.
![]() |
Sebelum makanan datang. (diambil dari kamera Aryo CB) |
Setelah perut kenyang, kami
melanjutkan perjalanan ke Pantai Dewi Mandapa. Kami memilih pantai ini karena
pantai ini adalah salah satu pantai yang tidak ada biaya masuknya haha. Untuk
mencapainya kami harus melewati jalanan yang cukup kecil dan jelek yang di
samping kanan dan kirinya ada banyak semak belukar. Aku sempat suudzon kami akan diculik oleh supir
yang mengantar karena jalanan yang dilalui sungguh tidak biasa. Alhamdulillah setelah sekitar 1 jam
perjalanan kami sampai di pantai yang dimaksud. Pantainya cukup sepi karena
kebetulan kami datang sesaat setelah hujan reda. Karena matahari sudah akan
terbenam, kami memanfaatkan momen yang tersisa untuk berfoto.
Sebelum matahari benar-benar
tenggelam, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan karena jalanan
yang dilalui untuk mencapai jalanan utama cukup sulit dan pastinya tidak ada
penerangan lampu. Kami melanjutkan perjalanan ke Toko oleh-oleh Aneka Sari Rasa
di Telukbetung. Aku membeli beberapa bungkus keripik pisang kepok dan kopi
Lampung. Keripik pisang kepok khas Lampung ini adalah keripik yang paling
dicari apabila kita jalan-jalan di Lampung. Rasa yang paling favorit dan paling
banyak dibeli adalah rasa coklat. Meski begitu aku tetap suka rasa yang lain
seperti rasa susu dan rasa balado. Kopi khas Lampung yang aku rekomendasikan
adalah dari El’s. Kopi ini dijual baik di toko oleh-oleh maupun di kafe El’s
nya sendiri. Rasa kopinya cukup gurih namun tidak sampai membuat jantung
berdebar-debar hebat seperti kopi Gayo. Oh iya, apabila kita ingin langsung
mengirim oleh-oleh yang kita beli ke sanak saudara, disini juga sedia jasa
bungkus dan kirim. Untuk biaya bungkus terhitung gratis apabila kita belanja
dengan total lebih dari Rp150.000,00. Untuk ongkos kirim disesuaikan dengan
lokasi kirim yang dituju.
Sebelum pulang ke hotel, Bunga tiba-tiba
ingin makan durian yang ia lihat di sebelah toko oleh-oleh. Akhirnya kami
menemani Bunga makan durian dulu. Aku sempat menyicipi durian yang Bunga beli.
Sayangnya perutku sedang tidak bersahabat sehingga aku tiba-tiba mual dan nyeri
perut.
Keesokan harinya, kami melesat ke
rumah Hanum di Metro menggunakan grab. Harganya memang cukup fantastis,
mencapai Rp200.000,00 lebih dikit. Namun karena satu mobil isinya sekitar 5
orang, maka jadinya terhitung muah. Sesampainya di rumah Hanum kami disambut
oleh keluarganya Hanum. Kami diberi berbagai macam kue dan makanan berat. Aku
yang lapar langsung makan nasi, ikan, dan tempe. Tidak lupa pula berbagai
suguhan kue turut serta masuk ke dalam mulut. Setelah kenyang beramah-tamah di
rumahnya Hanum, kami langsung menuju Hotel Grand Sekuntum Metro untuk menaruh
koper dan bersiap-siap untuk acara bridal
shower.
Acara bridal shower diadakan di Cafe Dapur Putih Metro. Kami memilih
Dapur Putih karena tempat ini merupakan salah satu tempat paling hits di Metro
dan interiornya sangat lucu. Aku dan teman-teman datang sebelum magrib karena
kami hendak mendekor terlebih dahulu. Alhamdulillah
semua orang turut serta dalam dekor mendekor dan selesai sebelum Hanum datang.
Acara bridal shower kali ini kami
buat seminimalis mungkin dan tidak mempermalukan calon pengantin. Tidak ada
acara cemong-cemongan. Acara ini tujuannya hanya sebagai merekatkan silaturahim
dan tertawa bersama sebelum Hanum menjadi istri orang. Aku menyiapkan game kecil berjudul “Find the Guest” dimana Hanum harus menebak fun fact yangtertulis di kertas kocokan tentang teman-temannya. Apabila
Hanum berhasil menebak maka akan mendapatkan poin yang nantinya dapat ditukar
dengan hadiah. Sebenarnya dapat atau tidak dapat poin pun Hanum akan tetap
membawa pulang hadiahnya. Acara yang tadinya diperkirakan selesai pukul 20.00
ternyata malah extend sampai pukul
21.00. But it’s Ok, because it worth the
time...
Keesokan harinya, satu kamar
bangun kesiangan. Aku yang berniat bangun jam 3 subuh untuk mandi duluan malah
bangun jam 5. Tapi ternyata waktunya cukup untuk aku, Alifa, dan Bunga
bersiap-siap sebelum jam 07.30. Pagi itu semua perempuan cantik-cantik dengan
balutan makeup di mukanya. Kami langsung melesat ke rumah Hanum lagi karena
acara akad dan resepsi diadakan di rumah Hanum. Pada hari itu Hanum terlihat
sangat cantik sekali dengan baju putih dihiasi manik-manik. Senyumnya merekah
lebar tanpa basa-basi. Namun ada segurat rasa tegang tergambar di wajahnya.
![]() |
Fotonya agak blur, tapi lumayan lah ya.. |
![]() |
Diambil oleh Aryo CB |
Karena pesawat kami berangkat jam
17.45, dan jarak Metro ke Bandara Inten cukup jauh, kami berangkat ke Bandara
pukul 15.30 dari Metro diantar oleh saudaranya Hanum. Sesampainya di Bandara,
kami check in terlebih dahulu dan
kemudian ngopi-ngopi cantik di El’s cafe sambil menunggu waktu boarding. Tempatnya sangat nyaman
seperti cafe Starbuck namun dengan harga yang lebih murah tentunya. Kalau
menurut pendapatku, kopi El’s ini lebih nikmat dan gurih dibanding Starbuck. Tepat
30 menit sebelum boarding, kami masuk
lagi ke bandara dan bersiap pulang.
![]() |
Nice coffee in town!! |
Perjalanan kali ini menurutku
terlalu singkat karena kami menghabiskan waktu cukup lama di perjalanan. Aku bersyukur
bisa bertemu teman-teman kuliah setelah kurang lebih 1 tahun tidak bertemu.
Setidaknya hal tersebut bisa mengisi kehampaan hatiku dan aku merasa hidup. Aku
tidak merasa sendirian dan aku memliki teman nyata yang dapat diajak tertawa
bersama. Senang rasanya bertemu teman-teman dengan berbagai cerita menarik
mereka. Ada yang sedang magang di departemen neurologi, magang di kardiologi, mempersiapkan
S2 ke Swedia, dan ada yang sedang giat mencari uang ntuk biaya pernikahan.
Semoga kita semua dapat berumpa
agi dalam waktu dekat ya.. aaamiiiiin.
0 comments