facebook google twitter tumblr instagram linkedin

Pages

  • Beranda
  • Travelling
  • Poetry
  • Tales
  • Life Machine
  • Self Care

The Praraous

Pagi sudah datang. Aku bangun paling awal dan segera mandi. Setelah mandi aku baru bangunkan Alifa dan Ulfah. Ulfah nampak masih nyaman dengan kasurnya sehingga dia bangun setelah aku dan Alifa mandi. Kami sarapan di hostel dengan roti panggag yang gosong (gosong karena kelamaan manggang dengan bodohnya), sereal, buah, dan milo. Hostel yang kami tempati ini memiliki layanan sarapan self service gratis. Makanannya pun tidak dilimit alias bebas ambil sepuasnya sampai kenyang. Untuk minumannya ada macam-macam kopi, teh tarik, dan milo. Untuk milo aku sering sekali kehabisan sehingga yang sering aku ambil adalah teh tarik yang tak kalah enak. 

Dapur Hostel


Sarapan gratis unlimited dari hostel

Setelah merasa penuh tenaga, kami langsung memulai perjalanan ke USS menggunakan MRT. Kami naik dari Nicole Highway station sampai Vivo Station. Saat sampai di vivo sebenarnya kami agak sedikit bingung ke arah mana kami harus melangkah ahahaaa... Untungnya kami melihat sekumpulan bocah (yang terlihat seperti anak usia SMP) berkelompok yang sepertinya akan pergi ke USS juga. Yaudah deh kami ikutin. Eh ternyata bener mereka mau ke USS juga. Kami menyebrang ke Sentosa island dengan berjalan kaki supaya hemat dan supaya bisa menikmati pemandangan di samping kanan dan kiri yang lumayan indah dan sayang untuk dilewatkan. Toh ternyata perjalanannya juga sebentar gak jauh-jauh amat.

Pemandangan sebelum menyebrang ke Sentosa Island


Hal wajib yang harus dilakukan saat sampai di depan USS adalah foto di bola dunia USS hahaaaa.... agak alay tapi gapapa lah alay berjamaah bersama pengunjung-pengunjung lain. Kami saling fotoin satu sama lain bahkan dengan turis turis lain.


Foto wajib di depan bola USS

Begitu sampai di turtleneck USS kami langsung menunjukkan bukti booking yang kami dapatkan dari traveloka untuk masuk ke USS. Yaaay finally USS!!! Karena kami datang pagi, kami bisa menaiki semua wahana yang ada di sini. Yes, semuanyaaaa... semuanya dinaikin, dijelajahi... dan alhamdulillah ngantrinya juga gak terlalu panjang jadi ya kami happy happy aja.
Oia ini aku jelaskan wahana-wahananya ya tapi tidak urut soalnya lupa urutan mainnya hahaaa..


  1. Revenge of the Mummy. Ini adalah wahana roller coaster indoor dan GELAP. Roller coaster disini ada maju, mundur, naik, turun. Mundur? Iya mundur. Reuwas aku juga jol mundur hahahaaa... terus ada pintu yang kaya mau nimpa, ada percikan api, percikan air, dan berbagai kejutan lainnya.
  2. Transformer 3D the ride. Aku kira wahana ini akan seperti wahana roller coaster yang beneran naik kereta yang berjalan melalui lintasan dengan kacamata efek yang terapasang di mata kita. Ternyata aku salah guys… disini kita akan menaiki semacam mobil yang bergerak. Gerakannya padahal hanya disitu-situ saja namun kita akan melihat efek 3D yang membuat kita seakan-akan melaju kesana-kemari.
  3. Water World Show. Satu kata untuk yang ini. ANJAY!!! Ini keren banget sumpah harus nonton. Aku sendiri sih rada tegang nontonnya
  4. Canopy Flyer. Ini adalah roller coaster yang berisi 4 orang dengan rel berada di atas (canopy). Jadi menggantung gitu. Aku dan Ulfah memilih seat yang menghadap ke depan semenmtara Alifa memilih seat yang menghadap ke belakang. Kalau menghadap ke belakang rasanya seperti naik roller coaster yang bergerak mundur. Agak serem sih tapi ya mayan laaah
  5. Jurassic Park Rapid Adventure. Ini main arung jeram gitu deh mirip-mirip kaya di Dufan. Supaya gak kebasahan mending bawa jas hujan sekali pakai dari Indonesia. Waktu itu aku dibeliin Alifa warna toska. Sebenarnya di lokasi sudah disediakan jas hujan tapi bayar huahahaha…. Aku mah anaknya pelit jadi mending bawa dari Indo aja yang lebih murceu
  6. Battle Star Galactica Selayaknya roller coaster… tapi keren abis soalnya kecepatannya luar biasa. Aku naik dua-duanya (human dan cyclon) dan aku prefer cyclon karena adrenalin lebih buncah buyaya… Aku dan Ulfah naik human dan cyclon sementara Alifa hanya naik cyclon saja. Katanya udah lelah..
  7. Puss In Boots Giant Journey. Ini semacam kereta yang relnya ada di atas alias di atap. Kecepatannya tidak terlalu cepat karena selama perjalanan kita disuguhi oleh cerita tentang puss in the boots. Hal menarik dari wahana ini adalah kami bertemu dengan Dian Pelangi hahahahaa… awalnya aku pikir dia hanya orang Indonesia biasa. “oh ada orang Indonesia juga ternyata yang lagi liburan di sini”. Tapi pada saat mengantri aku lihat dengan jelas ternyata si orang Indonesia itu adalah Dian Pelangi hahaaa… langsung deh aku, Ulfah, dan Alifah rada-rada riweuh gimana gitu. Mau minta foto tapi takut dikira alay. Tapi akhirnya setelahmenaiki wahana ini, kami mengikuti mbak Dian Pelangi pelan-pelan dan kahirnya memberanikan diri meminta foto bersama haha.. Ternyata Mbak Dian Pelangi ini sedang mem-bridal shower sahabatnya. Mbak Dian juga meminta kami memfotokan mereka.
  8. Wahana lain. Semuanya keren dan gak ada yang fail.. mantap da pokoknya mah…


Berfoto bersama Dian Pelangi setelah naik Puss in Booth Giant Journey

Dian Pelangi sedang melihat hasil foto yang diambil oleh Ulfah

Untuk makan siang aku dan teman-teman memilih Malaysian Food Street yang berada di luar universal studio. Selain karena lebih murah, porsi yang ditawarkan juga lebih besar dan lebih banyak pilihan. Makan siang kali ini aku memilih Nasi Briyani dengan harga 7SGD. Meski agak mahal tapi sumpah ini kaya porsi kuli banget dengan daging yang sangat banyak. Makmur banget deh pokoknya. Aku makan sampai perut jadi keras dan sulit untuk ngapa-ngapain hahahaaa… Setelah dipikir-pikir kami agak menyesal karena seharusnya kami bisa membeli 2 nasi briyani untuk kami bertiga supaya lebih murah. Tapi yasudahlah namanya juga orang kalap. Udah kadung lapar. Meskipun sudah kenyang kami tetap membeli snack pada saat kembali ke USS hahaa.. kami membeli cookiesnya si cookies monster seharga 1SGD. Cookiesnya lumayan enak dan ukurannya besar sehingga worth the money so much.

Oh iya meski kami makan di luar USS, kami tetap bisa kembali masuk ke dalam USS Karen asebelum kami meninggalkan USS, tanan kami diberi cap transparan yang tidak akan luntur terkena keringat dan air. Nantinya apabila kita masuk kembali ke USS, cap transparan tadi akan dideteksi oleh alat khusus supaya kita bisa masuk.

Aku dan teman-teman mengunjungi USS pada bulan Desember yang artinya sedang dalam suasana menyambut Natal. Kami berkesempatan untuk menikmati pertujukan mini dari Mel’s Rockin’ Christmas. Jadi si Mel’s ini terdiri dari 4 orang yang menyanyi lagu-lagu natal selama 45 menit. Mereka akan tampil di panggung mini setiap 2 atau 3 jam sekali. Aku tidak merekam secara keseluruhan pertunjukan si Mel’s ini tapi ada seseorang di Yotube yang merekam dari awal sampai akhir. Berikut video dari youtube yang aku temukan..



Aku dan teman-teman bermain di USS sampai USS nya mau tutup. Benar-benar sampai detik terakhir karena kami anaknya gak mau rugi. Tadinya kami akan melanjutkan perjalanan dengan menonton crane dan berbelanja di Bugis. Sayangnya kami sudah terlampau cape sehingga niat kami batalkan dan langsung pulang ke hostel supaya bisa lebih segar di keesokan harinya.

Oh iya, pulangnya kami singgah ke Kampong Glam Cafe untuk makan malam. Menu yang ditawarkan disini cukup murah dan beragam. Ada banyak musisi jalanan yang menghibur kami. Disini aku menghabiskan kurang lebih 4SGD untuk satu porsi nasi lemak dan es lemon. Pada saat makanan kami sampai di meja, si pelayan tiba-tiba berbicara bahasa Indonesia. Ternyata pelayan tersebut memang asli orang Indonesia. Dia mengaku orang Bekasi dan akan pulang ke Indonesia 1 minggu lagi. Setelah perut terisi kami berjalan ke hostel kaya orang mabok karena kaki sudah pegal-pegal dan perut sudah terlampu kenyang. Wkwkwkk... Meski begitu sesampainya di hostel kami tidak lupa untuk mandi dan menyiapkan itenerary untuk keesokan harinya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini kami bertiga bangun telat. Yap, saking capeknya badan kami sungguh lemah untuk beranjak dari kasur hostel yang super nyaman. Kami semua baru siap dan keluar dari kamar sekitar pukul 9 pagi waktu Singapura. Alhamdulillah sarapan masih belum habis dan kami memanfaatkan makanan yang disediakan hostel untuk mengisi perut kami. Tidak lupa kami mengisi botol air supaya perjalanan kami lebih hemat dengan tidak membeli air di jalan yang pastinya sangat mahal.

Kami langsung melesat ke Merlion untuk berfoto-foto. Tempat ini tentunya adalah salah satu tempat yang sangat iconic di Singapura. Belum ke Singapura rasanya apabila belum mengunjungi Merlion. Butuh perjuangan untuk foto di Merlion ini karena banyak sekali orang yang berbondong-bondong mendapatkan pose paling hits di sini. Disini kami bertemu dengan pasangan suami istri dari Indonesia yang tengah liburan di Singapura. Mereka bercerita kalau mereka menginap di Geylang. Sesaat aku, Alifa, dan Ulfah saling tatap ketika mendengar kata “Geylang” karena kami sempat akan menginap di situ, tapi tidak jadi karena konon katanya Geylang itu adalah tempat prostitusi gitu deh.... Tapi kayanya si pasangan suami istri ini gak tahu. Yasudahlah...


Merlion


Lanjut, setelah beribu-ribu take foto di depan patung Merlion, kami melanjutkan perjalanan ke Garden By The Bay. Tadinya kami ingin naik kendaraan saja karena kaki kami yang masih rapuh karena terlalu banyak disiksa pada saat di USS kemarin, akan tetapi melihat Helix bridge, rasa lelah kami langsung hilang (sedikit) karena kami penasaran. Kapan lagi kan berjalan melewati helix bridge yang keren.

Helix Bridge


Kami akhirnya sampai ke Marina Bay. Kami langsung naik ke lantai (sekian, maaf lupa) untuk langsung ke lokasi. Sayang sekali karena cuaca sangat panas dan kaki kami sudah sangat gempor untuk eksplore keindahan Garden By The Bay, kami memutuskan untuk membatalkan acara ke Garden Bay The Bay dan asik ngadem di Marina Bay sambil numpang WIFI. Hehe.... anaknya emang rada gak modal bisanya numpang. Aku dan Ulfah menemukan cara agar kami bertiga bisa masuk Art Science Museum dengan harga hemat. 

Heheee.. Jadi, pertama kami harus mendaftar sebagai anggota Sands Reward LifeStyle. Tidak perlu khawatir karena pendaftarannya gratis. Yang perlu kita lakukan hanyalah menunjukkan passport dan mengisi formulir. Selanjutnya bawa kartu anggota yang sudah dibuat itu ke Art and Science Museum untuk mendapatkan promo buy one get one. Saat membeli jangan lupa membawa serta kartu pelajar karena khusus untuk pelajar ada diskon khusus hohohooo… Sistem buy one get one ini memaksa kami untuk mencari satu orang tambahan yang mau ikut bergabung bersama kami. Setelah melihat kanan kiri kami akhirnya menyapa seorang turis wanita secara random dan kami ajak ia untuk bergabung membeli tiket murah bersama kami. Melihat harga yang ditawarkan menjadi sangat murah, akhirnya si turis itu mau juga… yaiya lah siapa yang gak mau harga murah. Harga akhir dari tiket masuk Art Science museum yang kami dapatkan adalah 7.25 SGD per orang. Kok bisaaa???? Rinciannya adalah harga tiket dewasa 17SGD, harga tiket pelajar 12 SGD. Karena aku dan Ulfah punya kartu member jadi ada promo buy one get one. Saat itu hanya aku saja yang membawa kartu pelajar sehingga hanya tiketku yang mendapat harga khusus 12SGD sementara tiket ulfah tetap seharga 17SGD. 17SGD ditambah 12 SGD menjadi 29 SGD (mendapat 4 tiket).

Tiket Art Science Museum. Satu tiket lagi yang OSGD sudah diambil oleh turis random


Kami menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam di dalam museum ini. Ada banyak sekali pameran yang bisa dinikmati di museum ini mulai dari nature, town, sasnctuary, park, dan space. Pada saat pertama masuk kami disuguhkan ombak digital yang dapat dinikmati dengan duduk di bantal-bantal yang sudah disediakan. Kami rebahan disini lumayan lama karena kebetukan kami masih cape karena kebanyakan jalan ahahhaaaa.... setelah cukup segar, kami melanjutkan perjalanan ke bagian "Town"  dimana kita bisa mewarnai suatu objek yang apabila kita masukkan ke mesin khusus maka gambar kita dapat bergerak dan menjadi komponen sebuah kota di layar besar. Pada bagian "Park" ami menyatu dengan anak-anak untuk bermain bola bola enyoy yang empuk hahahaa.... Gapapa lah dibilang masa kecil kurang bahagia juga... Bagian "Space" adalah bagian yang paling ramai dan apabila ingin foto maka harus antri.


Nature section Art Museum

Park Section Art Museum


Space section Art Museum


Kami janjian sama Priya untuk bermain bersama. Priya adalah temankuliah kami yang berasal dari Singapore. Dia berjanji akan membawa kita jalan-jalan dan mencari makanan yang enak di Singapura. Priya membawa kami ke Newton Food Centre. Disana ada banyak sekali makanan seperti nasi briyani, sate, seafood, nasi lemak, dan banyak lagi. Pas aku datang sih tempatnya masih sepi. Priya bilang kalua tempat ini ramai di malam hari. Aku dan teman-teman makan di stall orang India (aku lupa nama stall nya apa) pokoknya dia jual mutton. Rasanya cukup enak dan as always porsinya jumbo.

Perut kenyang, tenaga terisi kini saatnya belanja ke Orchard untuk belanja. Alifa dan Ulfah sudah punya list apa saja yang akan dibeli. Rata-rata mereka mengincar kosmetik murah dan yang jarang dijual di Indonesia. Sebelum masuk ke mall-mall di orchard kami merasa kehausan dan Priya menawarkan kami untuk membeli air jeruk asli dari mesin Grab I-Jooz. Harga satu cupnya memang agak mahal, yakni 3SGD tapi sungguh ini sangat worth the money karena air jeruknya benar-benar segar dan benar-benar fresh.

Mesin Grab I-Jooz


Kata Priya ini minuman yang harus dicoba kalau ke Singapore


Untuk oleh-oleh aku lebih suka membeli makanan yang sulit dijumpai di Indonesia. Untuk hal ini aku sudah browsing di interbet dan rata-rata menyarankan toko ABC di Bugis. Aku ke ABC sekalian pulang ke hostel supaya hemat ongkos. Aku berbelanja sangat banyak coklat dan makanan ringan. Alifa dan Ulfa pun akhirnya ikut belanja makanan juga hahaha… Aku mengahbiskan total 20SGD di tempat ini.

Untuk makan malam kami mengunjungi Singapore Zam-Zam Restaurant. Alifa masih kenyang jadi dia tidak ikut makan. Aku dan Ulfah yang memang dasarnya tukang makan memilih martabak sapi dengan harga (kalua tidak salah 9SGD) dibagi dua jadi satu orang mengeluarkan uang 4,5SGD. Sebenarnya kami ke sini pada saat restoran sudah mau tutup namun pemilik restorannya sangat baik sehingga tetap melayani kami meski akhirnya kami makan dengan agak terburu-buru hehe…

Sigapore Zam Zam Restaurant


Aku dan Ulfah yang lapar


Kami melanjutkan perjalanan pulang ke hostel dengan berjalan kaki Karena lokasinya memang sangat dekat. Sebelum meluncur ke kamar kami pergi ke dapur dahulu untuk rebahan sembari menikmati the Tarik hangat yang disediakan gratis dari hostel.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Tidak terasa hari ini akan menjadi hari terakhir bagi kami berlibur di Singapura. Agak berat rasanya meninggalkan negara ini. Setalah sarapan, kami langsung check out hostel. Oh iya kami juga menitipkan koper terlebih dahulu di hostel karena sebelum ke Bandara kami berencana untuk ke Orchard lagi guna mencari barang-barang yang lupa dibeli kemarin hahaaa….. Aku yang tadinya tidak ingin membeli apa-apa langsung sumringah ketika melihat ada sepatu rubi dari cotton on yang cukup murah dengan model yan lucu-lucu. Waktu itu sedang ada diskon akhir tahun sehingga satu pasang sepatu dihargai 15SGD. Aku membeli 2 pasang sepatu sehingga total belanjaannya adalah 30SGD

Setelah benar-benar puas dan tidak ada lagi yang dicari, kami kembali ke hostel untuk mengambil koper. Oh iya sebelumnya kami singgah di masjid Sultan untuk shalat dzuhur (yang dijama dengan shalat ashar). Masjidnya tergolong ramai karena merupakan salah satu destinasi wisata di Singapura. Menurutku masjidnya cukup fancy karena ada lift nya. Oh iya di mashid Sultan ini hanya ada kipas angina sebagai alat bantu sirkulasi udara. Tidak ada AC. Namun dengan tidak adanya AC tidak membuat Masjid Sultan ini jadi tidak sejuk. Air wudhunya cukup bersih dan mukena yang disewakan pun bersih dan wangi.

Masjid Sultan


Sesampainya di Bandara Changi kami langsung mencari makanan karena kami sangat lapar tentunya. Sesuai dengan rencana, kami memilih untuk makan sandwich Subway seharga kurang lebih 6,5SGD. Waktu itu aku memilih roti honey, dan daging kalkun karena aku penasaran belum pernah makan daging kalkun hehehehe.. Rasanya sebenarnya tidak jauh beda dengan ayam tapi si kalkun ini agak lebih gurih menurutku.

Tidak terasa kini saatnya kami harus check in, bersiap boarding kembali ke Indonesia. Total pengeluaranku selama di Singapore adalah 113.25GDS dan menyisakan 9,25 SGD === +/-Rp97.500,00.



RINCIAN PENGELUARAN

Uang yang dikeluarkan selama di Indonesia (pre and post Singapore)
  1. Flight and accommodation                  : Rp1.820.000,00.
  2. Tiket USS                                            : Rp   570.000,00.
  3. Primajasa Batununggal-Soeta              :Rp    230.000,00. (PP)
  4. GMC Money Changer                         : Rp1.300.000,00. (setara dengan 124 SGD)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Uang yang dikeluarkan selama di Singapore
Day One:
EZlink                                                  : 5    SGD
Top up EZlink                                      : 5      SGD
Makan siang di Kopitiam Lavender    : 4,5   SGD
Makan malam burger Sevel                 : 2      SGD

Day Two
Makan di Malaysian Street Food        : 7      SGD
Jajan cookies USS                               : 1      SGD
Makan di Kampong Glam Café          : 4      SGD

Day Three
Art Science Museum                           : 7,25SGD
Grab I Jooz                                          : 3     SGD
Newton Food Centre                           : 5     SGD
Zam-Zam Singapore                           : 4,5  SGD
Oleh-oleh dari ABC                            : 20   SGD

Day Four
Sepatu rubi cotton on                         : 30   SGD
Subway sandwich                              : 6,5  SGD

TOTAL SGD yang dihabiskan: 104,75SGD
Sisa SGD:124 – 104,75 = 10,25SGD ==== +/- Rp108.980,00.

TOTAL PENGELUARAN (dalam rupiah)
1.820.000,00 + 570.000 + 230.000 + 1.300.000 – 108.980 = 3.811,020


Sekian ceritaku saat liburan di Singapura. Mudah-mudahan aku bisa kembali ke tempat ini untuk menjelajahi tempat yang belum terjelajahi. Aaamiiiiin....



Garut, 28 November 2018
Vera Dianwari

November 28, 2018 No comments
Ke Singapura cuma 3,8 juta bisa? Bisa dong. Biaya itu semua sudah termasuk tiket pesawat pulang pergi, penginapan, transportasi, makan, tiket masuk Universal Studio, Art and Science Museum, dan bahkan biaya oleh-oleh.

Jadi ide ini sudah dicetuskan jauh-jauh hari. Aku dan Alifa ingin berlibur setelah UKMPPD. Tadinya kami ingin liburan keliling ASEAN karena kami sempat melihat tiket murah di akun instagram promotrip. Kalau tidak salah waktu itu promonya 1,8 juta bisa dapet tiket roundtrip ke 3 negara. Karena promo itu tidak kunjung datang kembali, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke satu negara saja, yakni Singapura. Keputusan itu diambil setelah tiba-tiba ada promo murah yang ditawarkan oleh senior kami, yakni satu juta rupiah untuk tiket PP Jakarta-Singapura dengan maskapai airasia. Sayangnya tanggal keberangkatan dan atau kepulangan kami tidak ada yang cocok dengan yang ditawarkan oleh senior kami. Nyaaaa kumaha deui atuh da... akhirnya kami abort the mission.

Saat cek ke situs resmi airasia, kami terkejut bukan main karena ternyata harganya bisa lebih murah dibandingkan membeli tiket di senior kami yang tadi, yakni hanya kurang lebih 800rb saja ditambah ada jadwal pulang dan pergi yang sangat cocok dengan kami. Belum selesai ngubek-ngubek website airasia, tiba-tiba ada iklan tawaran bundling penerbangan dan penginapan yang murah dari situs Airasiago. Jadi airasia go ini adalah gabungan dari maskapai Airasia dan travel Expedia sehingga insyaAllah terpercaya, hehe. Dari situs ini kami bisa mendapatkan harga 1,4jt saja!!! Harga tersebut sudah termasuk tiket PP dengan maskapai airasia dan penginapan di Hostel Moni selama 3 malam. Hmmm sangat menggiurkan ya.. Supaya lebih asik akhirnya kami mengajak teman-teman kami yang lain, yakni Ulfah, Maryam, dan Isty. Dari tiga teman kami tersebut yang tertarik ingin bergabung hanya Ulfah saja. Maryam tidak bisa ikut karena mau umrah, sedangkan Isty waktu itu masih galau karena orangtuanya tidak mengizinkan.

Setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata hostel yang akan kami tempati itu kurang nyaman, agak creepy, dan kamar mandinya di luar. Karena aku, Alifa, dan Ulfah adalah wanita berkerudung akhirnya kami melepas Hostel Moni dan mencoba untuk mencari bundling lain dengan hostel yang memiliki kamar mandi dalam.

Setelah sekian lama mencari akhirnya kami menemukan bundling tiket penerbangan PP dan penginapan yang menarik lewat aplikasi traveloka.com. Dari situs itu kami mendapatkan harga 1,5 juta untuk bundling tiket pesawat PP (maskapai Scoot saat pergi dan maskapai Jetstar saat pulang) dan penginapan di 5footway.inn project Bugis. Hostelnya terlihat unik dan bersih dengan fasilitas air berbagai minuman gratis 24 jam (air mineral, teh tarik, milo, kopi, dll) serta sarapan gratis setiap pagi berupa sereal, roti, dan buah apel. Dipikir-pikir lumayan banget buat menghemat!!! Sayangnya harga tersebut untuk kamar yang tidak memiliki kamar mandi dalam. Untuk mendapatkan kamar mandi dalam kami harus mengeluarkan uang ekstra 300k/orang. Yaaaa yaudah lah gapapa da gimana lagi... jadinya untuk tiket pesawat PP dan penginapan kami mengeluarkan 1,82jt.

Salah satu tujuan kami di Singapura adalah pergi ke Universal Studio untuk bermain wahana yang memacu adrenalin. Nah, di traveloka kebetulan sedang ada diskon juga hehe.. dari harga 780k diskon menjadi 680k. Yang menarik lagi, ada diskon tambahan sehingga total yang harus dibayar hanyalah 570k. Tanpa pikir panjang kami bertiga akhirnya membeli tiket USS tersebut. Total sementara pengeluaran kami per orang adalah 2,39jt.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waktu itu hari Senin tanggal 4 Desember 2017, sebelum ke Singapura, kami menukar uang terlebih dahulu di GMC Bandung. Aku menukar uang hanya 1,3 juta. Paling kecil sih... tapi da gimana atuh gaji dari beberapa instansi yang aku tempati belum cair :””” Gajiku baru cair tanggal 5 Desember 2017. Itu juga kalau tidak telat. Rencanaku kalau semisal uang 1,3 juta itu tidak cukup, aku akan menarik uang di ATM BNI yang ada di Jln. Orchard saja, toh kursnya cukup bagus dan tidak dibebani biaya tambahan. Kalaupun saaat uangku habis dan aku tidak berada di Orchard wes gapapa... aku udah browsing katanya narik uang di ATM apapun di Singapura kursnya tetap bagus dan hanya dikenai charge 25-30rb saja.

Hari Senin itu kami nginep di rumah Alifa karena rumah Alifa dekat dengan pool bus Primajasa. Kami sengaja tidur bareng supaya kalau ada yang telat bangun ada teman lain yang mengingatkan. Kami mengambil jadwal bus Bandung – Bandara Soekarno Hatta dengan harga Rp115.000,00 pukul 02.00 dini hari tgl 5 Desember 2017. Kok pagi banget? Karena penerbangan kami ke Singapore adalah pukul 9.55 dan menurut survey yang dilakukan Alifa ke beberapa travel, rata-rata staf travelnya bilang kalau macet waktu perjalanan bisa sampai 5-6 jam. Wah, gamau lah ketinggalan pesawat karena macet.. akhirnya kami ambil jadwal jam 2 dini hari. Tadinya mau ambil jadwal jam 3 pagi sih cuma takut macet. Kami mengambil perkiraan bahwa kami harus sudah ada di Bandara maksimal banget jam 7 pagi supaya bisa bernapas dulu, cuci muka dulu, dan sarapan cantik dulu. Aku dan Alifa masih trauma hampir ketinggalan pesawat saat penerbangan KL-Incheon dua tahun lalu wqwqqq...

Alhamdulillah perjalanan Bandung – Bandara Soekarno Hatta tidak macet sama sekali, hanya 2,5 jam saja hahahaaa... Pukul 4.30 kami sudah sampai di Bandara. Yeaay alhamdulillah kami masih bisa shalat di tempat yang stabil alias shalat tidak di dalam bus yang sedang melaju. Setelah shalat, sarapan, cuci muka, dan dandan sedikit akhirnya pukul 7.30 kami check in. Koper kami ditimbang sama mbak-mbak dari Scoot. Fyi, maskapai Scoot ini sangat baik. Untuk kabin dia memberikan jatah 10kg/orang. Sebenarnya di websitenya ditulis 10kg itu terdiri dari tas yang disimpan di kabin maksimal 7kg dan tas yang kita tenteng entah itu dipegang atau disimpan di bawah kursi maksimal 3 kg, tapi pas check in koper kabin Ulfah yang beratnya 7,8kg bisa lolos hohohooo...

Oke, setelah check in kami ketemu sama warga negara Cina (lupa namanya siapa). Dia sok akrab gitu tiba-tiba cerita tentang kisah hidupnya, kisah tentang dia yang melancong ke Indonesia guna mengikuti semacam kompetisi mengingat angka, dan tak lupa kisahnya yang ketinggalan pesawat. Sebenernya orangnya asik sih tapi aku ngantuk karena cuma tidur 2 jam doang pas di bis. Untungnya ada waktu dimana dia meninggalkan kami untuk melihat-lihat stand kopi jadi langsung aku manfaatkan untuk segera tidur sebelum dia kembali karena aku yakin pas dia kembali dia langsung ngajak ngobrol lagi. Aku jahat sih, tapi maaf pisan atuh da aku teh lelah... Setelah entah berapa lamanya akhirnya kami bisa boarding. Sebelum boarding aku, Ulfah, dan Alifah buang air kecil dulu. Sengaja sih, biar ga BAK di pesawat soalnya ga ada air. Teu genah kumaha kitu nya... asa masih kotor.. ewww..

Oia si warga China tadi ternyata duduk di belakang kursiku. Alhamdulillah dia akhirnya mendapat teman baru untuk ngobrol wqwqwqqq.... begitu di dalam pesawat aku langsung tewas di dunia mimpi. Tujuanku hanya satu, yakni supaya tidak ngantuk begitu sampai di Singapura. Di tengah ketentraman tidurku di pesawat tiba-tiba telinga kananku sakit parah tiada terkira (lebay). Segala cara sudah kulakukan seperti hoay (menguap), melakukan gerakan mengunyah, telen-telen ludah, dan lain sebagainya guna menyeimbangkan tekanan telinga dan tekanan lingkungan. Rasa tidak nyaman itu sepertinya dikarenakan pesawat sedang berada dalam ketinggian tertentu. Kemudian lama-kelamaan telingaku kembali normal ketika pesawat sudah mendekati Singapura dan bersiap untuk landing. Alhamdulillah..

Sesampainya di Singapura, kami langsung mencari Seven Eleven (Sevel) guna membeli kartu ezlink. Kartu ezlink ini semacam e-money yang bisa kita gunakan untuk mengganti pembayaran uang transportasi selama di Singapura. Sebenarnya untuk di Singapura kita bisa menggunakan kartu ezlink atau SPT. Apabila mobilisasi kita lumayan banyak dan aku menyarankan menggunakan SPT supaya lebih hemat. Aku memilih membeli ezlink karena mobilisasi selama di Singapura hanya sedikit menggunakan alat transportasi. Aku dan teman-teman lebih banyak jalan kaki untuk menikmati setiap sudut Singapura yang indah,, wqwqwq... (intina mah hemat tapi puas). Setelah mencari sevel kesana kemari tapi tidak ketemu, kami disarankan membeli kartu ezlink di semacem stand stand mini gitu deh. Eh ternyata harganya lebih murah hanya 10SGD, disaat kalau beli di sevel harganya 12SGD. Harga 10SGD itu sudah termasuk deposit sebesar 5SGD jadinya kami bisa langsung pake deh itu kartu ezlink.


EzLink Card


Tadinya kami berencana untuk makan siang di Chinatown atau Little India, namun karena sudah lapar luar biasa dan mood kami sudah tidak terlalu bagus, akhirnya kami memutuskan untuk makan apapun seketemunya. Setelah sampai di Lavender station, mata kami jelalatan mencari makanan. Akhirnya pilihan kami jatuh pada Restoran Kopitiam. Di sini ada banyak sekali pilihan makanannya mulai dari makanan Melayu hingga makanan Chinnese. Harganya juga lumayan bersahabat dengan porsi super jumbo. Aku memesan roasted chicken rice dengan harga 4,5SGD.

Setelah kenyang dan bertenaga kami melanjutkan perjalanan mencari hostel tempat kami akan tinggal selama 4 hari ke depan. Agak sulit bagi kami mencarinya karena kami tidak terhubung ke internet sama sekali. Kami hanya bermodalkan hasil screencapture google map dan bertanya pada orang-orang baik di sekitar kami. Akhirnya setelah putar-putar, kami menemukan hostel yang dimaksud. Iyap, 5footway.inn Project Hostel. Kami disambut oleh petugas hostel yang ramah. Dilihat dari penampilannya sepertinya dia adalah anak kuliahan yang kerja part time. Petugas hostel itu sangat ramah tapi gak lebay dan gak dibuat-buat ramahnya.


Perjalanan mencari hostel setelah makan


Kamar hostel kami sangat sangat kecil. 1 tempat tidur ada di bawah sementara dua lagi ada di atas. But that’s ok... cukup kok kalau cuma untuk tidur aja. Untuk shalat terkadang harus gantian karena lantainya sangat sempit dan spacenya sudah habis untuk menaruh barang. Kalau memang sedang malas memindah-mindahkan barang aku suka shalat di atas Kasur. Meskipun kecil, kamar yang kami tempati cukup bersih. Kasur dibungkus oleh seprai berwarna putih. Begitu pula dengan selimutnya diberikan warna putih. Hal ini tentunya menambah kesan yang bersih. Ukuran kamar mandi yang kami dapatkan tidak kecil dan juga tidak besar. Cukup lah untuk mandi satu orang. Di sini sudah ada sabun yang juga dapat berfungsi sebagai shampoo (selayaknya hostel pada umumnya). Air yang digunakan untuk mandi dapat kita atur sendiri suhunya. Bisa hangat atau dingin.


Lobby hostel


Lorong menuju kamar


Kamar kami di hostel



Setelah mandi kami memulai perjalanan di Singapore. Yeaaaaaah... Tempat pertama adalah Arab street dan Kampong Gelam. Menyusuri tempat ini seakan-akan sedang berjalan-jalan di Braga saat sedang ada pameran hahaaa... Ada banyak sekali mural yang bisa dijadikan spot foto ala-ala untuk di-upload ke instagram. Di sini juga ada banyak sekali tempat makan mulai dari yang murah sampai yang mahal. Selain itu, disini juga ada banyak tukang dagang yang menjajakan berbagai macam barang seperti tukang karpet, tas, sepatu, pashmina, gantungan kunci, dan lain sebagainya. Orang-orang di sini ramah-ramah. Melihat kedatangan kami banyak yang mengucapkan salam dan berbicara menggunakan bahasa melayu menawarkan makanan dari kedai mereka. Oh iya disini juga ada banyak diskotik yang terkadang memutar musik dengan suara cukup kencang. Wajar saja apabila wilayah ini masih terasa ramai pada malam hari.


Haji Lane, Arab Street

Mural di Haji Lane, Arab Street


Mural again



Perjalanan kedua adalah ke Little India. Hampir sama seperti Arab street, di sini juga ada banyak sekali mural. Orang-orang disini hampir semuanya menggunakan pakaian khas India seperti kain saari. Dahi mereka pun dihiasi oleh hiasan berupa titik berwarna hitam atau terkadang ada juga yang hanya goresan warna merah atau putih, atau kuning. Berbeda dengan Arab street yang kebanyakan penjualnya menjual kain, disini banyak sekali yang menjual bahan sesembahan semacam bunga warna warni, dupa, minyak-minyak, dan lain sebagainya. Aroma di area ini pun tentunya khas, yap… bau dupa, bau bunga, dan terkadang bau rempah-rempah. Nano-nano lah baunya. India banget. Kaya di film film bollywood. Di sini juga sesekali banyak yang mengucapkan assalamualaikum pada kami.


Mural di Little India


Penjual sesajen di Little India

Tadinya kami ingin melanjutkan perjalanan ke Chintown, akan tetapi kami nyasar, jadilah kami langsung melanjutkan perjalanan ke Clarke Quay untuk makan malam dan melihat perahu dan sungai. Tapi ya sambil nyasar-nyasar juga sih. Hahaha.... setelah sampai di Clarke Quay, kami menjelajah untuk mencari makanan yang bersahabat di kantong akan tetapi yaaaa cukup sulit.. heheee.. rata-rata makanan di sini dijual dengan harga diatas 10SGD. Ada yang murah ga? Ada sih... tapi yang murah justru beer dan minuman beralkohol lainnya. Kami akhirnya menghabiskan waktu disini melihat perahu yang lalu lalang. Niat kami awalnya tertarik menaiki perahu tersebut. Tapi kami urungkan niat kami karena harganya agak lumayan bikin dompet totos, yakni 25GSD/orang.


Clarke Quay


Setelah habis tenaga, akhirnya kami makan malam di Sevel. Alhamdulillah masih ada makanan dengan harga bersahabat hehe.. Aku makan dengan burger jamur seharga 2SGD, Alifa makan mcncheese, dan Ulfah makan nasi briyani dengan daging berlimpah. Dengan harga kurang dari 5SGD kami sudah bisa makan dengan kenyang. Oia untuk minum kami sengaja bekal air mineral dari hostel supaya bisa lebih hemat. Perlu dicatat bahwa harga air mineral di Singapore lumayan mahal. Alangkah lebih baik apabila kita membawa sendiri botol minuman kosong berukuran sedang (+/- ukuran 600 ml). Beberapa tempat menyediakan keran air minum sehingga kita dapat mengisi ulang apabila air di dalam botol kita habis.

Karena sudah capek, akhirnya kami pulang ke hostel. Kami mandi dan kemudian langsung tidur supaya besoknya kami bisa bangun pagi dengan bugar untuk menjelajah Universal Studio.


To Be Continued....






Garut, 28 November 2018
Vera Dianwari
November 27, 2018 No comments
Newer Posts
Older Posts

Hi, there!!!

VERA
25 years old doctor who write to keep memories alive. 
Read more >

recent posts

Blog Archive

  • ►  2022 (2)
    • ►  September (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2021 (2)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2020 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (1)
    • ►  Maret (2)
  • ►  2019 (9)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (2)
    • ►  April (3)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (1)
  • ▼  2018 (5)
    • ►  Desember (1)
    • ▼  November (4)
      • Ke Singapura 3,8 juta all in (4 hari 3 malam) part #2
      • Ke Singapura 3,8 juta all in (4 hari 3 malam) part #1
      • Senyum - #modifikasi
      • Senyum
  • ►  2017 (2)
    • ►  September (2)

Instagram

Popular Posts

  • Pengalaman Ikut Pelatihan ACLS 2019
    Dokter mana yang tidak tahu jargon “I clear, you clear, everybody clear”? aku yakin hampir semua dokter tahu jargon ini. Bahkan orang aw...
  • Satu Hari di Medan Merdeka Jakarta
    Aku jarang sekali pergi ke Jakarta. Kalaupun ke Jakarta pastilah tempat yang dikunjungi adalah   Dufan. Kali ini aku dan Fika berkunjung k...
  • Belum
    Direngkuhnya petang.. Bersama semilir adzan yang dipeluk angin.. Doanya menggelayut bersama air wudhu.. Satu harap yang berjalan sete...
  • Belanja di Bookdepository.com
    Berawal dari kesulitan mencari buku L’art de la Simplicite yang asli di shopee, aku mencari-cari online shop lain yang menyediakan buku y...
  • Short Escape to Anyer
    Beberapa hari yang lalu aku mendengar berita mengenai gelombang air laut tinggi yang menyapu pantai Anyer. Kaget? Tentu saja!! Tepat dua b...

Created with by ThemeXpose